Di era sekarang, penggunaan aluminium foil untuk menyiapkan makanan semakin awam dilakukan, baik di kalangan pedagang makanan maupun untuk konsumsi sehari-hari.
Namun, tahukah Anda bahwa ada sejumlah risiko terkait penggunaan aluminium foil untuk makanan? Merangkum dari Nypost, Sabtu (9/11/2024), berikut penjelasan para ahli mengenai bahaya dan batas aman penggunaan aluminium foil dalam memasak.
Aluminium foil pada umumnya kuat jika diletakkan pada suhu tinggi bahkan mencapai 400 derajat farenheit. Namun, apabila melebihi suhu tersebut, masalah kesehatan akan muncul.
“Suhu tinggi, terutama dengan makanan asam seperti tomat, jeruk, atau cuka, dapat menyebabkan aluminium terlepas ke dalam makanan,” ujar Darin Detwiler, ketua Program Keamanan Pangan dari National Environmental Health Association, dalam wawancara dengan HuffPost.
Mengonsumsi makanan yang dimasak atau disimpan dalam aluminium foil secara berlebihan dalam jangka panjang, bisa menyebabkan masalah kesehatan serius seperti neurodegeneratif.
Jessica Gavin, ilmuwan pangan bersertifikat, menjelaskan bahwa aluminium cenderung menimbulkan rasa logam pada makanan dan bisa menyebabkan kerusakan pada foil jika digunakan untuk makanan yang asam atau asin dalam waktu lama.
Namun, Jessica sendiri berkata bahwa risiko konsumsi aluminium dari foil relatif rendah. “Saat memanggang kue di atas nampan berlapis foil, sangat sedikit aluminium yang berpindah ke makanan karena sifat makanan yang kering dan waktu kontak yang singkat,” ujar Jessica.
“Risiko dari memasak dengan aluminium foil rendah, dengan hanya sekitar 4% asupan aluminium kita berasal dari barang-barang seperti peralatan makan, nampan pemanggang, atau foil,” tambah Jessica.